ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1
Pengampu : Rahmad Wahyudi, S.Kep.,Ns.,MAP.,M.Kep
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 6
Didik Sasyono (16142010010)
Imam Bukhori Halik (16142010017)
Maisaroh ((16142010021)
Maulidya Eka Cahyani ((16142010023)
Rudi Hartono ((16142010034)
Nur Laili Alfin (16142010134)
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2017
Kata Pengantar
Puji Syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Asuhan Keperawatan Tuberkulosis Paru.
Makalah ini untuk
memenuhi tugas kami serta bertujuan untuk membantu kami dalam memahami materi
juga dalam rangka memperluas wawasan dan intelektualitas kami serta pembacanya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,
petunjuk, saran, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini banyak mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Rahmad Wahyudi, S.Kep.,Ns.,MAP.,M.Kep
selaku yang telah memberikan kepercayaan
pada penulis untuk menyusun makalah ini.
2.
Keluarga yang telah
memberikan bantuan, saran, serta dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
3.
Rekan-rekan yang selalu
memberikan suport dan masukan selama pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan.Seperti kata pepatah “Tiada
Gading Yang Tak Retak”.Untuk itu, adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari kesempurnaan penulis di masa depan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan dapat menjadi tambahan ilmu dan pedoman untuk melakukan
penelitian yang lebih luas.
Bangkalan,261 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi Tuberkulosis Paru
2.2 Etiologi Tuberkulosis Paru
BAB 3 CASE STUDY
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tuberculosis (TB)
merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobakterium
tuberculosis, suatu basil tahan asam yang ditularkan
melalui udara (Asih, 2004). Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma
pada jaringan yang terinfeksi. Komplikasi. Penyakit TB paru bila tidak
ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi seperti: pleuritis, efusi
pleura, empiema, laryngitis dan TB usus.
Penderita
tuberkulosis di kawasan Asia terus bertambah. Sejauh ini, Asia termasuk kawasan
dengan penyebaran tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Setiap 30 detik, ada
satu pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari 22 negara
dengan angka kasus TB tertinggi berada di Asia, di antaranya Banglades, China,
India, Indonesia, dan Pakistan. Empat dari lima penderita TB
di Asia termasuk kelompok usia produktif (Kompas, 2007). Di Indonesia, angka
kematian akibat TB mencapai 140.000 orang per tahun atau 8 persen dari korban
meninggal di seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat lebih dari 500.000 kasus
baru TB, dan 75 persen penderita termasuk kelompok usia produktif. Jumlah
penderita TB di Indonesia merupakan ketiga terbesar di dunia setelah India dan
China.
Kepala
Bidang Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes)
Jawa Timur, Achmad Djaely mengatakan, di Jawa Timur, Surabaya merupakan kota
yang menempati urutan pertama penyebaran penyakit TBC. "Selain Surabaya,
Kabupaten Jember juga mengalami hal yang sama, yakni menempati urutan ke dua. (WHO. 2014) Menurutnya, penyakit ini banyak
ditemukan di daerah pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang kurang bagus.
"Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini rata-rata mampu menyerang
hingga 40 ribu orang setiap tahunnya di Jawa Timur," katanya. Penyebab
utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah:Kemiskinan pada berbagai
kelompok masyarakat, seperti pada negara negarayang sedang berkembang.
Kegagalan
program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh: Tidak memadainya komitmen
politik dan pendanaan, Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang
terakses oleh masyarakat, penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat
tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan
yang standar, dan sebagainya), Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis
dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah
didiagnosis), Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG,
Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis
ekonomi atau pergolakan masyarakat, Perubahan demografik karena meningkatnya
penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan, Dampak pandemi HIV.
Situasi
TB didunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang tidak
berhasil disembuhkan, terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara
dengan masalah TB besar (high burden countries). Menyikapi hal tersebut,
pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global
emergency).
Munculnya
pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfeksidengan HIV akan
meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama,
kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance =MDR) semakin
menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut
pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani.
Pengobatan
tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut: OAT harus
diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan
dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal
(monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan dan Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat,
dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO) (Depkes, 2007).
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
itu Tuberkulosis paru?
2.
Bagaimana etiologi penyakit tuberkulosis paru?
3. Bagaimana
asuhan keperawatannya
1.3
Tujuan Masalah
1.
Mengetahui definisi Tuberkulosis paru
2. Mengetahui
etiologi penyakit Tuberkulosis paru
3. Mengetahui
asuhan keperawatan Tuberkulosis paru
1.4
Manfaat
1.
Mahasiswa mengetahui definisi Tuberkulosis paru
2. Mahasiswa
dapat mengetahui etiologi dari penyakit Tuberkulosis paru
3. Mahasiswa
dapat mengetahui asuhan keperawatan tuberkulosis paru
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Tuberkulosis Paru
Secara umum penyakit tuberkulosis
paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan dalam
masyarakat kita. Penyakit tuberkulosis paru dimulai dari tuberkulosis, yang
berarti suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil)
yang dikenal dengan nama Mycobacterium
tuberkulosis.
2.2
Etiologi Tuberkulosis Paru
Mycobacterium
tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang 1-4 mm
dengan tebal 0,3-0,6 mm. sebagian besar komponen M, tuberculosis adalah berupa
lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan
terhadap zat kimia dan factor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob
yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, M. tuberculosis
senang tinggal di daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi.
Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberculosis.
BAB 3
CASE
STUDY
3.1
Kasus
Ny. Z seorang perempuan 40 tahun dating di antar keluarganya
ke RS Persahbatan dengan keluhan Batuk tidak kunjung sembuh selam3 minggu. tanggal
4-11-2017 jam 20.44 diantar oleh
keluarga dengan keluhan Batuk berdahak terkadang terdapat darah segar 10 -20 ml
gelas. Mual dan Muntah-muntah, perutt
tampak keras dan nyeri di bagian bawah sebelah kiri kepala pusing sejak 3 hari
yang lalu, nafsu makan menurun , berat badan dirasakan turun awal 65 kg saat
ini 45 kg . dan klien dirawat di ruang SOCA Atas. Pada pengkajian tanggal
8-11-2016 jam 08.00 didapatkan mual dan nyeri masih dirasakan pasien, nafsu
makan menurun, sesekali pasien memegang perutnya. TTV: TD= 90/70 mmHg, N= 85
x/menit, RR= 31 x/menit, S= 36,4° . Retraksi dinding
dada (+), penggunaan otot bantu napas (-), ekspansi dada baik, batuk (+), nyeri
dada (+). Ronchi (+ ). Whezing (+). Secret sulit keluar Px beralamat di Pondok
Kopi Jakarta. Status biaya BPJS. Pasien
mengatakan memiliki riwayat pengobatan TB tapi putus obat , tahun 2015 sema 4
bulan melakukan pengobatan TB selama 4 bulan tapi putus obat sampai tahun 2016
dengan alasan lelah dengan pengobatan , Riwayat DM sejak 2012 , Hiper / Hipo
tensi dan jantung disangkal. Pasien sudah menikah, tapi berpisah dengan
suami memiliki 2 anak, menjalin
komunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Saat sakit ditunggu oleh
anaknya jika pagi sampai sore dan
anaknya yang pertama jika malam.
-
Pemeriksaan Hematologi
4-11-2017
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai Rujukan
|
Hb
Jumlah Leukosit
Hematokrit
Jumlah Trombosit
Eritrosit
|
8.2
9.45
27,5
818
3.59
|
g/dl
10³/µL
%
10³/µL
10³/µL
|
13.-16.
3.80 – 10.60
40 – 48
150 – 440
4.40 – 5.90
|
Pemeriksaan
Kimia Klinik
4-11-2017
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai
Rujukan
|
SGOTGlobulin
SGPT
Protein total
Albumin
Globulin
Albumin-globulin
ratio
Bilirubin total
Bilirubin direct
Bilirubin Indirect
|
15
9
7.10
2.40
4,70
0.5
0.30
0.20
0.10
|
U/L
U/L
g/dl
g/dl
g/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
|
5-34
0-55
6.0-7.8
3.5-5.2
1.80-3.90
0.10-1.20
0.0-0.3
0.30-0,90
|
Terapi tgl
4-11-2017
1)
IVFD NaCL 0,5 %
500 cc/12 jam
2)
Sucralfat syrup 3x1cth
3)
Laxadine syrup 3x1cth
4)
Tranfusi PRC 300 ml ( pre medikasi dexametahsone 1 amp/iv)
5)
Tranfusi albumin 25 %
3.2
ASKEP
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
A.
PENGKAJIAN DATA DASAR & FOKUS
Pengkajian tgl : 8-11-2017
Tanggal MRS : 4-11-2017
Ruang/Kelas : SOCA Atas
|
Jam : 20.44
NO. RM : -
Dx. Masuk : Batuk
|
Identitas
|
Nama : Ny. Z Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 th Status Perkawinan : Bercerai
Agama : - Penanggung
Biaya : BPJS
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Suku/Bangsa :
Indonesia
Alamat : Pondok Kopi, Jakarta
|
||
Riwayat
Sakit dan Kesehatan
|
Keluhan utama : Batuk berdahak
Riwayat
penyakit saat ini :
tanggal
4-11-2017 jam 20.44 diantar oleh
keluarga dengan keluhan Batuk berdahak terkadang terdapat darah segar 10 -20
ml gelas. Mual dan Muntah-muntah,
perutt tampak keras dan nyeri di bagian bawah sebelah kiri kepala pusing
sejak 3 hari yang lalu, nafsu makan menurun , berat badan dirasakan turun
awal 65 kg saat ini 45 kg .
Penyakit yang pernah diderita : tb putus obat, Diabetes, Hipo/Hipertensi, dan jantung
Penyakit yang pernah diderita keluarga:
Riwayat alergi: ya tidak Jelaskan :
|
||
ROS
|
Observasi & Pemeriksaan Fisik (ROS: Review of
System)
|
||
Keadaan Umum: baik sedang lemah Kesadaran:
Tanda vital TD: 90/70 mmHg Nadi: 85 x/menit Suhu
Badan: 36,4º RR: 31
|
|||
Pernafasan
B1
(Breath)
|
Pola nafas irama: Teratur Tidak teratur
Jenis Dispnoe Kusmaul Ceyne Stokes Lain-lain:
Suara nafas: vesikuler Stridor Wheezing Ronchi Lain-lain:
Sesak nafas Ya Tidak Batuk Ya Tidak
|
||
|
Masalah: Ketidak efektifan pola nafas
|
||
Kardiovasker
B2
(Blood)
|
Irama jantung: Reguler Ireguler S1/S2
tunggal Ya Tidak
Nyeri dada: Ya Tidak
Bunyi jantung: Normal Murmur Gallop lain-lain
CRT: :
……dtk
Akral: Hangat Panas Dingin kering Dingin basah
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah keperawatan
|
||
Persyaratan
B3 (Brain)
Penginderaan
|
GCS Eye: Verbal: Motorik: Total:
|
||
Refleks fisiologis: lain-lain:
Refleks patologis: lain-lain:
Lain-lain:
Istirahat / tidur: jam/hari Gangguan tidur:
|
|||
|
Masalah:
|
||
Penglihatan (mata)
Pupil :
Isokor Anisokor Lain-lain:
Sclera/Konjungtiva : Anemis Ikterus Lain-lain:
Lain-lain
Pendengaran/Telinga
Gangguan pandangan : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain
Penciuman (Hidung)
Bentuk :
Normal Tidak Jelaskan:
Gangguan Penciuman : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain
|
|||
|
Masalah: Tidak ada masalah keperawatan
|
||
Perkemihan
B4
(Bladder)
|
Kebersihan: Bersih Kotor
Urin: Jumlah: cc/hr: Warna: Bau:
Alat bantu (kateter, dan lain-lain):
Kandung kencing: Membesar Ya Tidak
Nyeri
tekan Ya Tidak
Gangguan: Anuria Oliguri Retensi
Nokturia Inkontinensia Lain-lain:
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah Keperawatan
|
||
Pencernaan
B5
(Bowel)
|
Nafsu makan: Baik Menurun Frekuensi: x/hari
Porsi makan: Habis Tidak Ket:
Minum : cc/hari Jenis:
Mulut dan Tenggorokan
Mulut: Bersih Kotor Berbau *Beslah
Mukosa Lembab Kering Stomatitis
Tenggorokan Sakit menelan/nyeri tekan Kesulitan menelan
Pembesaran tonsil Lain-lain:
Abdomen
Perut Tegang Kembung Ascites Nyeri tekan, lokasi:
Peristaltik normal 8-16x/mnt
Pembesaran hepar Ya Tidak
Pembesaran lien Ya Tidak
Buang air besar ……x/mnt Teratur: Ya Tidak
Konsistensi Bau: Warna:
Lain-lain:
|
||
|
Masalah: Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
|
||
B6
(Bone)
|
Kemampuan pergerakan sendi: Bebas Terbatas
Kekuatan otot:
Kulit
Warna kulit: Ikterus Sianotik Kemerahan Pucat
Hiperpigmentasi
Turgor: Baik Sedang Jelek
Odema: Ada Tidak ada Lokasi
Lain-lain
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah keperawatan
|
||
Endokrin
|
Tyroid Membesar Ya Tidak
Hiperglikemia Ya Tidak
Hipoglikemia
Ya Tidak
Luka gangren Ya Tidak
Lain-lain
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah Keperawatan
|
||
Pers.
Higiene
|
Mandi : ……………………x/hari Sikat
gigi ………………x/hari
Keramas : ……………………x/hari Memotong kuku:
Ganti pakaian : ……………………x/hari
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah Keperawatan
|
||
Psiko-sosio-spiritual
|
Orang yang
paling dekat: 2 orang anak
Hubungan
dengan teman dan lingkungan sekitar: menjalin komunikasi dengan keluarga
lainnya.
Kegiatan ibadah:
Konsep Diri:
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah keperawatan
|
||
|
Data penunjang
|
||
Terapi:
1. IVFD NaCL 0,5 % 500 cc/12 jam
2. Sucralfat
syrup 3x1cth
3. Laxadine
syrup 3x1cth
4. Tranfusi PRC 300 ml ( pre
medikasi dexametahsone 1 amp/iv)
5. Tranfusi albumin 25 %
|
|||
|
Bangkalan,
Ners,
(………………..…..)
|
||
ANALISA DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
DS: Batuk tidak kunjung sembuh selama
3 minggu. Batuk berdahak terkadang terdapat darah segar 10-20ml gelas. Mual
muntah, perut tampak keras dan nyeri
di bagian bawah sebelah kiri. Kepala pusing sejak 3 hari yang lalu, nafsu
makan menurun.
DO: TTV TD: 90/70 mmHg, N: 85
x/menit, RR: 31 x/menit, S: 36,4º, Retraksi dada (+), penggunaan otot bantu
napas (-), ekspansi dada baik, batuk (+), nyeri dada (+), ronchi (+),
wheezing (+).
|
Tekanan darah menurun
↓
Suplai darah ke jantung menurun
↓
Kerja jantung menurun
|
Risiko
Gangguan Fungsi Kardiovaskuler
|
DS: Batuk tidak kunjung sembuh
selama 3 minggu. Batuk berdahak terkadang terdapat darah segar 10-20ml gelas.
Mual muntah, perut tampak keras dan
nyeri di bagian bawah sebelah kiri. Kepala pusing sejak 3 hari yang lalu,
nafsu makan menurun.
DO: TTV TD: 90/70 mmHg, N: 85
x/menit, RR: 31 x/menit, S: 36,4º, Retraksi dada (+), penggunaan otot bantu
napas (-), ekspansi dada baik, batuk (+), nyeri dada (+), ronchi (+),
wheezing (+).
|
Nyeri abdomen
↓
Nafsu makan menurun
↓
Mual muntah
|
Keseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
|
|
|
|
|
|
|
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (Prioritas masalah)
1. Ketidak efektifan pola nafas yang
berhubungan dengan hiperventilasi yang dibuktikan dengan pola napas abnormal
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorpsin nutrien yang
dibktikan dengan nyeri abdomen
3.
4.
5.
6.
C. RENCANA KEPERAWATAN
MASALAH
+
TUJUAN + KRITERIA HASIL
|
RENCANA
|
RASIONAL
|
Ketidak efektifan pola nafas + DS: Batuk
tidak kunjung sembuh selama 3 minggu. Batuk berdahak terkadang terdapat darah
segar 10-20ml gelas. Mual muntah,
perut tampak keras dan nyeri di bagian bawah sebelah kiri. Kepala
pusing sejak 3 hari yang lalu, nafsu makan menurun.
DO: TTV TD: 90/70 mmHg, N: 85
x/menit, RR: 31 x/menit, S: 36,4º, Retraksi dada (+), penggunaan otot bantu
napas (-), ekspansi dada baik, batuk (+), nyeri dada (+), ronchi (+),
wheezing (+). + Tujuan jangka panjang: menormalkan pola nafaa Tujuan jangka pendek: Menghilangkan
suara nafas Kriteria hasil: Sesak
napas berkurang (normal), tidak ada suara napas.
|
· Pengurangan
kecemasan
· Melakukan
advice dokter
· Monitor
pernafasan
· Monitor
tanda tanda vital
|
· Untuk
mengatur jalan nafas
· Untuk
mengamati kestabilan nafas
·
Untuk mengetahui keadaan umum
pasien
|
Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh + DS: Batuk
tidak kunjung sembuh selama 3 minggu. Batuk berdahak terkadang terdapat darah
segar 10-20ml gelas. Mual muntah,
perut tampak keras dan nyeri di bagian bawah sebelah kiri. Kepala
pusing sejak 3 hari yang lalu, nafsu makan menurun.
DO: TTV TD: 90/70 mmHg, N: 85
x/menit, RR: 31 x/menit, S: 36,4º, Retraksi dada (+), penggunaan otot bantu
napas (-), ekspansi dada baik, batuk (+), nyeri dada (+), ronchi (+),
wheezing (+). + Tujuan jangka panjang: mempertahankan jumlah elektrolit Tujuan jangka pendek: Menghilangkan
mual muntah, menormalkan nafsu makan Kriteria
hasil: dapat mengabsorpsi nutrien dengan baik
|
·
Bantuan perawatan diri: Pemberian
makan
·
Advice dokter
·
Terapi intravena (IV)
·
Monitor tanda-tanda vital
|
·
Pasien dapat mengabsorpsi makan
sendiri
·
Untuk pemenuhan cairan selama
pasien belum pulih
·
Untuk mengetahui keadaan umum
pasien
|
|
|
|
|
|
|
D. IMPLEMENTASI
No
|
Tgl/Jam
|
DIAGNOSA
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1.
2.
|
26 november 2017
09.00
11.00
12.30
26 november 2017
09.00
11.00
12.30
|
Ketidak efektifan pola nafas
Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
|
1. Menenangkan pasien
2. Memonitoring pernapasan
3. Memonitoring tanda-tanda vital
1. Memberikan bantuan untuk pemberian makan
2. memberikan terapi intravena (IV)
3. memonitoring tanda-tanda vital
|
1. Pasien tenang, bisa tidur
2. Sura napas (-)
3. Suhu 38,4 ºC
4. Nadi: 80x/menit
5. RR: 20x/menit
6. TD: 110/60
1. Asupan nutrien pasien membaik
2. Kebutuhan elektrolit pasien terpenuhi
3. Sura napas (-)
4. Suhu 38,4 ºC
5. Nadi: 80x/menit
6. RR: 20x/menit
7. TD: 110/60
|
E.
EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
No
|
Tgl/Jam
|
DIAGNOSA
|
EVALUASI
(SOAPIE)
|
TTD
|
1
2
|
27 november 2017
12.30
27 november 2017
12.30
|
Ketidak efektifan pola nafas
Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
|
S : Orang tua pasien mengatakan pasien tidak sesak napas lagi.
O: Tidak ada suara napas abnormal A: Masalah dapat teratasi
P: Pengizinan pasien pulang
I: izinkan pasien pulang E: Pasien pulang
S : Orang tua pasien mengatakan nafsu makan
pasien membaik
O: Tidak mual dan muntah lagi
A: Masalah teratasi
P: Pengizinan pasien pulang
I: Izinkan pasien Pulang
E: Pasien pulang
|
|